Shoebill, Patung Hidup dari Rawa
Shoebill, Patung Hidup dari Rawa
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Namaku Hafika murid kelas 6 Sekolah Dasar Islam Al - Alaq
Pernahkah kalian mendengar tentang burung Shoebill Stork? Burung yang konon disebut dinosaurus hidup. Dengan badan yang seolah diselimuti oleh kabut keabuan dengan banyangan biru samar yang menawan hati, burung ini termasuk langka bahkan tergolong spesies yang hampir punah. Mari kita jelajahi dunia sang Raja Bisu di Dunia Lembap. Selamat membaca!
https://www.edgeofexistence.org/wp-content/uploads/2017/06/Balaeniceps-rex_Claudia- Gray_ZSL_3-676x480.jpg- Shoebill Stork dan Habitatnya -
Shoebill Stork memiliki nama ilmiah Balaeniceps rex. Shoebill tinggal di kawasan rawa rawa tropis di Afrika Timur. Terutama di bagian wilayah Sudan Selatan, Uganda, Zambia, Tanzania, dan Republik Demokratik Kongo. Dari sekian banyaknya tempat ia tinggal, habitat favoritnya adalah di rawa papirus, danau dangkal, serta lahan basah yang tenang dan terpencil. Dunia lembap atau habitat shoebill ini sangat disukai oleh mereka karena tempat dengan air yang lambat dan jernih itu membantu mereka berburu mangsa dengan tepat.
- Ukuran dan Perbandingan Shoebill dengan Hewan Lainnya -
Tahukah kamu? Shoebill Stork termasuk burung yang cukup besar dan mencolok. Shoebill memiliki tinggi sekitaran 110 - 140 cm. Jika dibandingkan dari hewan lain, shoebill lebih tinggi dari flamingo biasa ( 120 cm ). Rentang sayap shoebill 2,3 hingga 2,6 meter, hampir sama dengan elang laut besar. Rentang sayap burung shoebill juga hampir menyamai elang laut Steller. Berat badan shoebill berada di angka 4 - 7 kilogram. Beratnya itu mirip dengan seekor kalkun dewasa.
- Ciri Fisik Unik Shoebill -
Belum banyak yang tahu, ternyata nama shoebill diambil dari paruhnya yang berbentuk seperti sepatu. Panjang paruh burung shoebill bisa mencapai sampai 24 cm. Salah satu ciri shoebill yang paling ekstrem di dunia burung adalah bahwa paruh burung shoebill memiliki ukuran yang jauh lebih besar dari kepala burung lain. Kita ambil satu contoh hewan untung dibandingkan dengan paruh shoebill. Misalnya burung yang cukup terkenal ini, adakah dari kalian yang tahu elang botak ( Haliaeetus leucocephalus ) ? Jika kita bandingkan, panjang paruh shoebill bisa mencapai 20 - 24 cm. Sedangkan elang botak memiliki paruh tipis dan panjang yang kurang lebih panjangnya itu 6 -7 cm. Panjang kepala elang botak rata - rata 10 - 12, lebih kecil dari paruh shoebill. Paruh shoebill juga memiliki suara yang unik. Suara yang dihasilkan shoebill dengan mengatupkan paruhnya dengan cepat terdengar seperti suara gemeretak keras yang menyerupai suara tembakan pistol.
Kalian pasti sudah tahu bahwa shoebill memiliki warna bulu abu - abu kebiruan yang indah itu. Uniknya, warna bulunya itu membuat dirinya terlihat seperti patung hidup. Warna bulunya itu juga membantu shoebill untuk berkamuflase di lingkungan rawa maupun lumpur sambil menunggu mangsa. Warna bulu anak shoebill cenderung lebih kusam dari shoebill dewasa. Seiring bertambahnya usia, mulai terlihat warna kebiruan di bulunya. Cahaya matahari bisa membuat warna bulu shoebill tampak kebiruan. Tapi fenomena ini lebih ke efek pantulan cahaya matahari ke bulu shoebill. Jadi, warna biru di bulu shoebill itu bukan berasal dari pigmen asli, melainkan dari struktur mikroskopik bulu. Bulu shoebill bisa terlihat berbeda tergantung cahaya dan sudut pandang. Penjelasan singkat, faktor cahaya matahari bisa membuat warna bulu shoebill tampak berkilau kebiruan, cuaca mendung atau bayangan bisa menyebabkan warna bulunya tampak lebih kelabu, kamera dan filter juga bisa membuat warna bulu shoebill lebih kontras dari aslinya, dan sudut pandang pengamat juga mempengaruhi terlihatnya warna bulu shoebill.
- Cara Shoebill Berburu -
Lehernya yang panjang, kaki tinggi dan tatapan tajamnya itu juga yang menjadi perhatian para pengamat. Geraknya yang lambat saat berburu hampir terlihat seperti ia tak bergerak. Namun dalam sekejap, paruhnya menyambar mangsa yang telah ia amati sebelumnya. Teknik berburunya ini seperti jebakan tak terduga bagi mangsanya.
- Mangsa Spesifik Shoebill -
Shoebill memilih untuk memangsa hewan yang besar dan licin, seperti :
- Ikan Paru - Paru Afrika ( Protopterus ) = Ikan ini merupakan ikan purba yang bisa bernafas di udara
- Belut
- Lele
- Katak besar
- Ular air
- Anak buaya
- Fakta Unik Shoebill -
1. Shoebill sering kali disebut raja burung rawa. Mengapa demikian? Hal itu terjadi karena shoebill memiliki posisi di puncak rantai makanan pada ekosistem rawa.
2. Jangan tertipu dengan tampangnya yang tenang. Shoebill bisa saja menyerang manusia jika merasa terancam
3. Shoebill adalah hewan monogomi. Tapi, apa sih monogomi itu? Monogomi adalah keadaan ketika satu individu hanya memiliki satu pasangan pada masa tertentu. Hewan monogomi biasanya bekerja sama untuk membesarkan anak - anaknya. Walau begitu, shoebill biasanya hanya memelihara satu anak saja. Meskipun kadang bertelur dua, yang lemah akan ditinggalkan. Fenomena ini disebut dengan siblicide. Atau ringkasnya, adik yang tidak bertahan karena kakaknya lebih kuat.
4. Shoebill dinamai rex atau 'raja' dalam ilmiahnya karena kesannya yang megah dan menyeramkan membuatnya terlihat seperti raja atau pemimpin.
- Sejarah Penemuan Shoebill -
Shoebill pertama kali dideskripsikan secara ilmiah yaitu pada tahun 1851 oleh seorang ahli zoologi asal Inggris bernama John Gloud. Nama ilmiahnya diberikan Balaeniceps rex karena :
Balae = Paus
Ceps = Kepala
Rex = Raja
Jadi nama Balaeniceps rex berarti "Raja Berkepala Paus"
Fosil Shoebill sangat jarang ditemukan, ini yang membuat shoebill terasa seperti hantu zaman purba. Namun, bagaimana manusia pertama kali tau kalau shoebill masih hidup di zaman modern? Pada tahun 1840, tepatnya pada ekspedisi mencari hulu Sungai Nil Putih. Seorang penjelajah Jerman, Ferdinandn Werne mendapat kabar dari para pemandu lokal bahwa mereka melihat burung sebesar anak unta, mirip pelikan namun tidak ada kantong. Namun, Werne tidak melihatnya karena ia tertidur, tapi laporan ini adalah catatan tertua dari laporan penampakan shoebill.
Delapan tahun setelah laporan dari Werne, baron Johann Müller bersama seorang kolektor, Mansfield Parkyns membawa dua kulit shoebill dari Sudan ke Inggris. Yang menjadi bukti fisik pertama yang ditemui, menjadi sesuatu yang bisa dipelajari para ilmuwan.
Dari specimen Parkyns, barulah sang ahli zoologi John Gloud meresmikan secara ilmiah dan memberi shoebill nama Balaeniceps rex.
Sekian blog - ku yang berjudul " Shoebill, Patung Hidup dari Rawa ". Terimakasih sudah membaca sampai akhir, semoga bermanfaat bagi kita semua
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Comments
Post a Comment